Rabu, 16 September 2015

Kepiluan Laut Senja

         Angin yang datang kala itu semakin menambah kesunyian suasana saat senja.Tapi Reina tetap memandang matahari yang mulai pulang ke peraduan. Matanya tak akan lepas  seperti kerinduan yang dalam yang tak kan lepas dari hatinya.Rindu pada sang dewi.

Dewi kehidupan yang dulu melindungi dan menjaganya sekarang tak terungkap keberadaannya. Seluruh penjuru kota telah ia kelilingi namun satu petunjukpun tak ia dapatkan. Seakan semua orang berubah menjadi tak peduli lagi dengannya dan apa yang ia cari. Perlahan ia bangkit dan berjalan tertatih membawa muka yang lelah dan penuh kecewa. Langkah kakinya membawanya di depan pintu rumah. Gagang pintu perlahan diraihnya, ketika pintu terrbuka ada sorot mata yang memandang tajam. Tapi seakan ia tak perduli dengan itu dan mencoba melangkah menuju kamar.


”sudah berapa kali papa bilang padamu…??percuma kau cari,hasilnya akan sama 
saja..nihil.”(kata sang papaa)

“mama seperti itu pasti ada alasannya,,,dia bukan orang yang mudah meninggal kan ku paa…dia paham padaku selama ini”(bantahnya)

“kalau dia paham,dia tidak akan pergi tanpa pamit ke anaknya!! Apa itu yang disebut ibu yang baik??”

Reina tak peduli omongan sang ayah dan berlalu ke kamar. Dia masih berusaha menemuka mamanya tapi itu semua dirasa percuma karena poselnya dan semua social media mendadak tak bisa dihubungi. Tak terfikir sama sekali olehnya kenapa sang mama meninggalkannya tanpa kata pamit.ini bukan seperti mama yang dikenalnya.

Tak terasa ini sudah bulan ke dua tak ada kabar dari ibunya.hari-hari ia lalui begitu saja dengan hambar. Rasa kelilangan sang mama perlahan lahan luntur begitu saja dan berubah menjadir rasa tak peduli.


“mama udah gak perduli sama aku,kenapa aku harus perduli??(gumamnya) kalau mama punya dunia baru kenapa aku enggak…??”


Semakin hari rasa ingin tau keberadaan sang mama mulai berganti jadi rasa tak perduli dan hidup terbiasa tanpa sang mama. Hidupnya semakin hambar ketika sang papa sibuk bekerja dan jarang dirumah. Reina memilih melakukan kegiatan diluar rumah. Menyanyi membuatnya menjadi lebih baik mengubah hatinya yang suram menjadi terang. Bersama temanya ia sering perform di kafe-kafe. Bukan hal yang sulit untuk membuatnya dikagumi banyak orang karena suaranya yang membuat pendengar menikmati segala jenis music yang dialunkan.

Dia memiliki banyak ruang di bidang music dan sekarang ia dan temanya bekerja part time di cafe. anak yang duduk di bangku kelas dua sma itu punya talenta dan daya tarik yang luar biasa. bukan hanya suara yang bagus wajahnya yang imut pun turut mendukung setiap perform yang dilakukan.

Hujan turun sangat lebat. Sepulang sekolah dengan bermodalkan payung ia nekat berangkat ke kafe untuk melakukan rutinitasnya. Hujan sangat lebat, jarak pandang yang hanya beberapa meter saja menambah parah keadaan. Reina melangkahkan kakinya melalui sebuan jalan raya yang sepi. Akan tetapi,  tiba-tiba sorot lampu sebuah mobil menghentaknya,ia beru sadar dalam jarak 200 m ada mobil yang akan melintas .matanya terbelalak jantungnya seakan akan melompat ke luar.suara teriakan berbaur dengan suara ban mobil yang bergesekan dengan aspal. Seketika payungnya lepas dari genggaman dan tubuhnya tersentak ke aspal.mobil berhenti tepat di hadapannya…….                        Karena saking socknya, membuatnya sentengah sadar samar-samar ada sosok laki-laki muda yang keluar dari mobil dan menghampirinya.




“kamu gak papa kan…?ada yang luka gak??perlu ke rumah sakit??”


Begitu banyak pertanyaan yang menyercenya namun satupun tak ada yang terjawab. Sikap Reina membuat pengendara mobil tambah kebingungan. Karena hujan yang sangat lebat ia membawa Reina masuk ke dalam mobil. Setelah beberapa saat di dalam mobil reina mulai bisa diajak berkomunikasi.


“maaf ya,,tadi saja nyebrang gak lihat-lihat…!!”(merasa bersalah)


“seharusnya saya yang minta maaf,saya gak memperhatikan jalan saat nyetir.(sambil mengemudikan mobilnya)oh,ya rumah mu dimana? biar ku antar.”(sambil mengemudikan mobilnya)


“di jalan kenanga…..”


“wah jauh ya…oh, ya kita udah ngobrol banyak tapi belum kenalan…aku Deka.kamu??

“Reina…”(jawabnya singkat)


“kamu basah kuyup begitu,,lagi pula rumah kamu jauh. Gimana kalau ke rumahku dulu, nanti pinjem bajunya mamaku. jam segini dia pasti udah pulang kerja.”(tawarnya)


“emangnya gak papa??”(tanyanya penasaran)


“hmmm….”(sambil tersenyum)
 

Dalam perjalanan meraka mengobrol tentang banyak hal. Mulai dari hobi dan kesibukan yang dilakukan saat ini. Walaupun mereka tidak seumuran, akan tetapi mereka saling nyambung satu sama lain. Deka adalah mahasiswa semester 2 jurusan ekonomi, sedangkan reina masih duduk di bengku sma kelas 2.

Akhirmya mereka sampai di rumah Deka. Reina mulai akrab dengan mamanya deka dan mereka bicara banyak hal. Setelah mamanya lama tak ada kabar seakan Reina mendapatkan semangat yang lama tak ia peroleh. Menurutnya mamanya Deka itu seorang wanita yang kuat. Sepeninggal papanya deka akibat kecelakaan 5 tahun yang lalu beliau menjadi seorang single parent untuk Deka. Bekerja dan mengurus Deka seorang diri. Baginya itu sangat luar biasa….seketika itu ia berfikir kenapa ia tak memiliki mama yanga luar biasa seperti mamanya Deka.


“Wah,, tante wanita yang luar bisa. Saya sangat kagum pada tante.”(pujinya)


“Pasti ibumu juga luar biasa bukan??”(balik memuji)


“Sayang tante mamaku tak seperti seorang mama yang ada dihadapanku saat ini.dia pengecut,,meninggalkan semua tanggung jawabnya tanpa suatu alasan yang jelas.”(dengan bahasa yang penuh dendam)

Disitu reina banyak curhat dengan mamanya Deka. Dia menemukan ruang untuk mengadukan masalah yang dihadapi sehingga membuatnya merasa sedikit lega. Hari demi hari hubungan mereka semakin dekat dan juga hubungan Reina dan Deka.


Saat Reina tak ada kejaan dan berada di kamar, tiba-tiba ia ingin mengungkapkan kekecewaan yang dirasakannya ke dalam sebuah melodi.  Suara piano mulai beralun dan tak perlu waktu lama, sebuah lagu tercipta dan diberinya judul “Cintamu Palsu”. Memang lagu ini tak secara langsung menyebutkan sang mama yang menghianatinya. Tapi inspirasi menghampirinya saat ia merasa dihianati mamanya. Satu single pun jadi dan mulai di aransemen bersama temanya untuk menciptakan sebuah lagu yang memukau. Lagu karya reina muali sering dibawakan saat ia nyanyi di cafe.

Hari itu sepecial. Pertama kali Deka menyaksikan Reina manggung di cafe. Ia sangat kagum dengan penampilan Reina dan kemampuannya mengarang lagu. Hubungan mereka semakin dekat, mereka sering bertemu di saat waktu kosong. Suatu hari mereka hang out di café.
”udah lama nunggu ya? maaf jalan lagi macet.(Tanya Deka)

“Iya,emangnya ada apa sih??kelihatannya penting banget??”(tanyanya penasaran)

“Pertama, aku kangen sama kamu “(wajahnya menggoda)

“hmmmm,,,kedua???”(balik menggoda)

“kedua akua pengen ketemu.”(gadanya terus)

“ke tiga??? “

“aku mau ngasih sesuatu ke kamu.”(mengeluarkan kartu nama)

“serius??kamu kenal dari mana??”(tanyanya penasaran)

“dia ayah temen ku. Lagi nyari penyanyi mau di debutin gitu dehh…trus aku kasih dengar lagu kamu, trus dia tertarik. Dia mau kamu dating ke kantornya.”(jelasnya)

“sumpah kak,,,aku gak tau harus ngomong apa??gak tau gimana caranya berterimakasih sama kakak.”(gembira sampai kehabisan kata-kata)

“iya,,,iya,,,”


           Akhirnya Reina di debutkan menjadi seorang penyanyi. Dia merasa puas dengan kerja kerasnya selama ini.di hari dimana singlenya akan diluncurkan. Papanya,Deka dan mamanya Deka datang. Serasa hidupnya di berkahi kebahagiaan yang luar biasa hari ini. Ada satu yang mengganjal hatinya kala sang mama tak bisa datang dan entah ia perduli atau enggak.saat ia melamun di ruang make up,sepertinya ada orang yang memperhatikanya saat dia menengok dan mencoba mencari tau tapi tak didapatinya. Tiba-tiba deka mengagetkannya dari belakang.deka datang memberi ucapan selamat.
 

“selamat ya,,,(tersenyum bangga)
“makasih ya...
“oh ya....sebelum acara dimulai aku mau gomong seasuatu dulu sama kamu.
“ngomong apa??
“aku mau jujur sama kamu,ku harap kamu juga jujur.aku mau jujur tentang perasaan yang ku rasa saat ini.rasa yang menyiksa tapi membuat bahagia.rasa yang harus diungkapkan agar kegelisahan hilang. Aku suka kamu.aku mau kamu jadi pacarku mulai sekarang.
“huh..??(frozzen)
“barusan bukan pertanyaan tapi perintah!!!
“kamu pd banget emang kamu tau kalau aku mau sama kamu??(tanyanya  sambil tertawa)
“udah kelihatan sayang....emangnya kamu mau nolak aku??
“enggak juga sih....(jawabnya sepontan)
“cieee....barusan ada yang ngaku kalau suka sama akuu...!!
“ihh,,,jahat pertanyaanya jebak!!” 

          Hidup Reina tambah sepesial hari ini karena dia telah jadian dengan Deka.
Sebulan berlalu pasca debutnya, banyak jadwal manggung tapi ia masih menjaga hubungannya dengan deka dan juga mamanya.dia merasa tak kehilangan sosok ibu karana mama sang kekasih selalu ada untuk mencurahkan hatinya. Mamanya Deka selalu bilang kalau ia tak boleh membenci mamanya karena mamanya beagitu pasti punya alasan. Awalnya ia juga berfikir seperti itu, tapi hingga saat ini belum juga ketemu apa alasan sang mama.
Kata-kata mamanya Deka begitu membuat rasa penasaran yang selama ini telah hilang kembali membuaatnya berfikir. Sambil berfikir langkah kakinya mengantarkan di depan kamar mama papanya. Seakan ada energi yang menariknya ke situ. Entah mengapa, tangannya meraih album foto saat pernikahan mama dan papanya. Tiba-tiba ada yang jatuh dadi sela-sela lembaran foto. Dengan penasaran, Reina mengambil dan membacanya. Seketika itu, Reina belari menuju tepat dimana saat ia mengadukan semua kekecewaan. Laut senja menjadi saksi  kepiluannya saat itu.

“Aaaaaaaa........(teriaknya)
“Maafin reina ma.....reina bodoh!!

           Disitu reina meluapka emosinya.dia tau kebenaran.kenapan mamaya selama ini tiba-tiba menghilang tanpa kabar dan meninggal kannya.
Di ruang tamu wajah pilu dan berlinang air mata masih jelas terlihat.papanya yang baru datang sangat kuatir dengan kadaan anaknya.

“sayang kamu kenapa??Deka nyakitin kamu ya???(tanyanya kuatir)
“harus berapa lama sandiawara ini terus dilakukan pa?papa dan mama benar-benar artis hebat. bersandiawra di depan anaknya??hah??(menyudutkan sang papa)

Papanya tau apa yang dimaksud Reina. Seketika mereka berdua berlinang air mata. Tangisan mereka pun pecah.

“maafin papa dan mama nak,ini permintaan mama.dia gak mau kalau kamu tau.pasti kamu akan sedih.dia memilih pergi dengan kebencian padanya daripada harus pergi dengan melihat tangis yang menghiasi wajahmu.(sambil menangis)

        Kangker rahim yang diderita sang mama sudah memasuki stadium akhir. Sang mama harus melakukan kemo. Jika ia terus bersama Reina maka ia akan curiga denga perubahan yang dialami pasca kemo. Maka dari itu, sang mama memilih pergi dan dibenci sang anak dari pada melihat anak nya sedih melihatnya.
        Reina berusaha tegar dan menemani sang mama menjalani pengobatan di rumah sakit.meski kemungkinan tipis sang mama bisa sembuh,tapi ia berharap begitu. Tak disangka ternyata sang mama tetap di sampingnya, memperhatikan  semua kegiatan yang dilakukan Reina. Sang mama diam-diam mengikutinya setiap saat. Bahkan mamanya datang  saat louncing singlenya.
         Akhirnya takdir berkata lain. Tuhan lebih mengiginkan sang mama. Reina sangat-sangat terpukul. Dia ingin mengantar kepergian san mama dengan senyum. Tapi senyum sulit terukir di wajahnya, hanya tangis yang terurai.
Dipinggir pantai ditemani matahari yang akan pulang ke peraduan saat ini seorang gadis baru saja kehilangan dewi pelindungnya. Wajah pilunya menghiasi  laun senja kala itu. Pondasi kehidupannya runtuh. Dia tak mengerti mengapa ibu memilih dibenci anaknya dari pada ditangisi anaknya. Sang surya apa kau tau jawabannya?

Sebulan kemudian........

Diatas panggung Reina berdiri dan para penggemar menyorakkan namanya.

“terimakasih, kalian sudah mensuport saya selama ini.ini adalah single ke 2 berjudul 
 “Cintamu Abadi. Semoga lagu terbaru kali ini kalian suka.”

Reina kembali dengan single ke 2 nya. Dia menjadi seorang penyanyi dan mempersembahkan lagu untuk almh. Mamanya. Lagu yang sangat sepesial. Dikarangnya di bawah Langit senja dengan kepiluan.
                                                                            
End

 
 
Read Comments