Dewi kehidupan
yang dulu melindungi dan menjaganya sekarang tak terungkap keberadaannya. Seluruh penjuru kota telah ia kelilingi
namun satu petunjukpun tak ia dapatkan. Seakan semua orang berubah menjadi tak
peduli lagi dengannya dan apa yang ia cari. Perlahan ia bangkit dan berjalan
tertatih membawa muka yang lelah dan penuh kecewa. Langkah kakinya membawanya
di depan pintu rumah. Gagang pintu perlahan diraihnya, ketika pintu terrbuka
ada sorot mata yang memandang tajam. Tapi seakan ia tak perduli dengan itu dan
mencoba melangkah menuju kamar.
”sudah berapa kali papa bilang
padamu…??percuma kau cari,hasilnya akan sama
saja..nihil.”(kata sang papaa)
saja..nihil.”(kata sang papaa)
“mama seperti itu pasti ada
alasannya,,,dia bukan orang yang mudah meninggal kan ku paa…dia paham padaku selama
ini”(bantahnya)
“kalau dia paham,dia tidak akan
pergi tanpa pamit ke anaknya!! Apa itu yang disebut ibu yang baik??”
Reina tak peduli omongan sang ayah
dan berlalu ke kamar. Dia masih berusaha menemuka mamanya tapi itu semua dirasa
percuma karena poselnya dan semua social media mendadak tak bisa dihubungi. Tak
terfikir sama sekali olehnya kenapa sang mama meninggalkannya tanpa kata
pamit.ini bukan seperti mama yang dikenalnya.
Tak terasa ini sudah bulan ke dua
tak ada kabar dari ibunya.hari-hari ia lalui begitu saja dengan hambar. Rasa
kelilangan sang mama perlahan lahan luntur begitu saja dan berubah menjadir
rasa tak peduli.
“mama udah gak perduli sama
aku,kenapa aku harus perduli??(gumamnya)
kalau mama punya dunia baru kenapa aku enggak…??”
Semakin hari rasa
ingin tau keberadaan sang mama mulai berganti jadi rasa tak perduli dan hidup
terbiasa tanpa sang mama. Hidupnya semakin hambar ketika sang papa sibuk
bekerja dan jarang dirumah. Reina memilih melakukan kegiatan diluar rumah. Menyanyi
membuatnya menjadi lebih baik mengubah hatinya yang suram menjadi terang. Bersama
temanya ia sering perform di kafe-kafe. Bukan hal yang sulit untuk membuatnya
dikagumi banyak orang karena suaranya yang membuat pendengar menikmati segala
jenis music yang dialunkan.
Dia memiliki
banyak ruang di bidang music dan sekarang ia dan temanya bekerja part time di cafe.
anak yang duduk di bangku kelas dua sma itu punya talenta dan daya tarik yang
luar biasa. bukan hanya suara yang bagus wajahnya yang imut pun turut mendukung
setiap perform yang dilakukan.
Hujan turun
sangat lebat. Sepulang sekolah dengan bermodalkan payung ia nekat berangkat ke
kafe untuk melakukan rutinitasnya. Hujan sangat lebat, jarak pandang yang hanya
beberapa meter saja menambah parah keadaan. Reina melangkahkan kakinya melalui sebuan
jalan raya yang sepi. Akan tetapi, tiba-tiba sorot lampu sebuah mobil
menghentaknya,ia beru sadar dalam jarak 200 m ada mobil yang akan melintas .matanya
terbelalak jantungnya seakan akan melompat ke luar.suara teriakan berbaur
dengan suara ban mobil yang bergesekan dengan aspal. Seketika payungnya lepas
dari genggaman dan tubuhnya tersentak ke aspal.mobil berhenti tepat di
hadapannya……. Karena
saking socknya, membuatnya sentengah sadar samar-samar ada sosok laki-laki muda
yang keluar dari mobil dan menghampirinya.
“kamu gak papa kan…?ada yang luka
gak??perlu ke rumah sakit??”
Begitu banyak pertanyaan yang
menyercenya namun satupun tak ada yang terjawab. Sikap Reina membuat pengendara
mobil tambah kebingungan. Karena hujan yang sangat lebat ia membawa Reina masuk
ke dalam mobil. Setelah beberapa saat di dalam mobil reina mulai bisa diajak
berkomunikasi.
“maaf ya,,tadi saja nyebrang gak
lihat-lihat…!!”(merasa bersalah)
“seharusnya saya yang minta
maaf,saya gak memperhatikan jalan saat nyetir.(sambil mengemudikan mobilnya)oh,ya rumah mu dimana? biar ku
antar.”(sambil mengemudikan mobilnya)
“di jalan kenanga…..”
“wah jauh ya…oh, ya kita udah
ngobrol banyak tapi belum kenalan…aku Deka.kamu??
“Reina…”(jawabnya singkat)
“kamu basah kuyup begitu,,lagi pula
rumah kamu jauh. Gimana kalau ke rumahku dulu, nanti pinjem bajunya mamaku. jam
segini dia pasti udah pulang kerja.”(tawarnya)
“emangnya gak papa??”(tanyanya penasaran)
“hmmm….”(sambil tersenyum)
Dalam perjalanan
meraka mengobrol tentang banyak hal. Mulai dari hobi dan kesibukan yang
dilakukan saat ini. Walaupun mereka tidak seumuran, akan tetapi mereka saling
nyambung satu sama lain. Deka adalah mahasiswa semester 2 jurusan ekonomi, sedangkan
reina masih duduk di bengku sma kelas 2.
Akhirmya mereka sampai di rumah
Deka. Reina mulai akrab dengan mamanya deka dan mereka bicara banyak hal. Setelah
mamanya lama tak ada kabar seakan Reina mendapatkan semangat yang lama tak ia
peroleh. Menurutnya mamanya Deka itu seorang wanita yang kuat. Sepeninggal
papanya deka akibat kecelakaan 5 tahun yang lalu beliau menjadi seorang single
parent untuk Deka. Bekerja dan mengurus Deka seorang diri. Baginya itu sangat
luar biasa….seketika itu ia berfikir kenapa ia tak memiliki mama yanga luar
biasa seperti mamanya Deka.
“Wah,, tante wanita yang luar bisa.
Saya sangat kagum pada tante.”(pujinya)
“Pasti ibumu juga luar biasa
bukan??”(balik memuji)
“Sayang tante mamaku tak seperti
seorang mama yang ada dihadapanku saat ini.dia pengecut,,meninggalkan semua
tanggung jawabnya tanpa suatu alasan yang jelas.”(dengan bahasa yang penuh dendam)
Disitu reina banyak curhat dengan
mamanya Deka. Dia menemukan ruang untuk mengadukan masalah yang dihadapi
sehingga membuatnya merasa sedikit lega. Hari demi hari hubungan mereka semakin
dekat dan juga hubungan Reina dan Deka.
Saat Reina tak ada kejaan dan
berada di kamar, tiba-tiba ia ingin mengungkapkan kekecewaan yang dirasakannya
ke dalam sebuah melodi. Suara piano
mulai beralun dan tak perlu waktu lama, sebuah lagu tercipta dan diberinya
judul “Cintamu Palsu”. Memang lagu ini tak secara langsung menyebutkan sang
mama yang menghianatinya. Tapi inspirasi menghampirinya saat ia merasa
dihianati mamanya. Satu single pun jadi dan mulai di aransemen bersama temanya
untuk menciptakan sebuah lagu yang memukau. Lagu karya reina muali sering
dibawakan saat ia nyanyi di cafe.
Hari itu
sepecial. Pertama kali Deka menyaksikan Reina manggung di cafe. Ia sangat kagum
dengan penampilan Reina dan kemampuannya mengarang lagu. Hubungan mereka
semakin dekat, mereka sering bertemu di saat waktu kosong. Suatu hari mereka
hang out di café.
”udah lama nunggu ya? maaf jalan
lagi macet.(Tanya Deka)
“Iya,emangnya ada apa
sih??kelihatannya penting banget??”(tanyanya
penasaran)
“Pertama, aku kangen sama kamu “(wajahnya menggoda)
“hmmmm,,,kedua???”(balik menggoda)
“kedua akua pengen ketemu.”(gadanya terus)
“ke tiga??? “
“aku mau ngasih sesuatu ke kamu.”(mengeluarkan kartu nama)
“serius??kamu kenal dari mana??”(tanyanya penasaran)
“dia ayah temen ku. Lagi nyari penyanyi
mau di debutin gitu dehh…trus aku kasih dengar lagu kamu, trus dia tertarik. Dia
mau kamu dating ke kantornya.”(jelasnya)
“sumpah kak,,,aku gak tau harus
ngomong apa??gak tau gimana caranya berterimakasih sama kakak.”(gembira sampai kehabisan kata-kata)
“iya,,,iya,,,”
Akhirnya Reina di debutkan menjadi
seorang penyanyi. Dia merasa puas dengan kerja kerasnya selama ini.di hari
dimana singlenya akan diluncurkan. Papanya,Deka dan mamanya Deka datang. Serasa
hidupnya di berkahi kebahagiaan yang luar biasa hari ini. Ada satu yang mengganjal hatinya kala sang
mama tak bisa datang dan entah ia perduli atau enggak.saat ia melamun di ruang
make up,sepertinya ada orang yang memperhatikanya saat dia menengok dan mencoba
mencari tau tapi tak didapatinya. Tiba-tiba deka mengagetkannya dari belakang.deka
datang memberi ucapan selamat.
“selamat ya,,,”(tersenyum bangga)
“makasih ya...”
“oh ya....sebelum acara dimulai aku mau gomong seasuatu dulu sama kamu.”
“ngomong apa??”
“aku mau jujur sama kamu,ku harap kamu juga jujur.aku mau jujur tentang
perasaan yang ku rasa saat ini.rasa yang menyiksa tapi membuat bahagia.rasa
yang harus diungkapkan agar kegelisahan hilang. Aku suka kamu.aku mau kamu jadi
pacarku mulai sekarang.”
“huh..??”(frozzen)
“barusan bukan pertanyaan tapi perintah!!!”
“kamu pd banget emang kamu tau kalau aku mau sama kamu??”(tanyanya sambil
tertawa)
“udah kelihatan sayang....emangnya kamu mau nolak aku??”
“enggak juga sih....(jawabnya
sepontan)
“cieee....barusan ada yang ngaku kalau suka sama akuu...!!”
“ihh,,,jahat pertanyaanya jebak!!”
Hidup Reina tambah
sepesial hari ini karena dia telah jadian dengan Deka.
Sebulan berlalu pasca debutnya, banyak jadwal manggung tapi ia masih
menjaga hubungannya dengan deka dan juga mamanya.dia merasa tak kehilangan
sosok ibu karana mama sang kekasih selalu ada untuk mencurahkan hatinya. Mamanya Deka selalu bilang kalau ia tak boleh
membenci mamanya karena mamanya beagitu pasti punya alasan. Awalnya ia juga
berfikir seperti itu, tapi hingga saat ini belum juga ketemu apa alasan sang mama.
Kata-kata mamanya Deka
begitu membuat rasa penasaran yang selama ini telah hilang kembali membuaatnya
berfikir. Sambil berfikir langkah kakinya mengantarkan di depan kamar mama papanya. Seakan ada energi
yang menariknya ke situ. Entah mengapa, tangannya meraih album foto saat
pernikahan mama dan papanya. Tiba-tiba ada yang jatuh dadi sela-sela lembaran foto. Dengan penasaran, Reina mengambil dan membacanya. Seketika
itu, Reina belari menuju tepat
dimana saat ia mengadukan semua kekecewaan. Laut senja menjadi saksi kepiluannya
saat itu.
“Aaaaaaaa........”(teriaknya)
“Maafin reina ma.....reina bodoh!!”
Disitu reina meluapka emosinya.dia tau kebenaran.kenapan mamaya selama ini
tiba-tiba menghilang tanpa kabar dan meninggal kannya.
Di ruang tamu wajah pilu dan berlinang air mata masih jelas
terlihat.papanya yang baru datang sangat kuatir dengan kadaan anaknya.
“sayang kamu kenapa??Deka
nyakitin kamu ya???(tanyanya kuatir)
“harus berapa lama sandiawara ini terus dilakukan pa?papa dan mama
benar-benar artis hebat. bersandiawra di depan anaknya??hah??” (menyudutkan sang papa)
Papanya tau apa yang dimaksud Reina. Seketika mereka berdua berlinang air mata. Tangisan mereka pun pecah.
“maafin papa dan mama nak,ini permintaan mama.dia gak mau kalau kamu
tau.pasti kamu akan sedih.dia memilih pergi dengan kebencian padanya daripada
harus pergi dengan melihat tangis yang menghiasi wajahmu.”(sambil
menangis)
Kangker rahim yang diderita sang mama sudah memasuki stadium akhir. Sang mama harus
melakukan kemo. Jika ia terus bersama Reina
maka ia akan curiga denga perubahan yang dialami pasca kemo. Maka dari itu,
sang mama memilih pergi dan dibenci sang anak dari pada melihat anak nya sedih
melihatnya.
Reina berusaha tegar dan menemani sang mama menjalani pengobatan di rumah
sakit.meski kemungkinan tipis sang mama bisa sembuh,tapi ia berharap begitu.
Tak disangka ternyata sang mama tetap di sampingnya, memperhatikan semua kegiatan yang dilakukan Reina. Sang mama
diam-diam mengikutinya setiap saat. Bahkan mamanya datang saat louncing singlenya.
Akhirnya takdir berkata lain. Tuhan lebih mengiginkan sang mama. Reina sangat-sangat terpukul. Dia ingin mengantar kepergian san mama dengan
senyum. Tapi senyum sulit terukir di wajahnya, hanya tangis yang terurai.
Dipinggir pantai ditemani matahari yang akan pulang ke peraduan saat ini
seorang gadis baru saja kehilangan dewi pelindungnya. Wajah
pilunya menghiasi laun senja kala itu. Pondasi kehidupannya runtuh. Dia tak mengerti
mengapa ibu memilih dibenci anaknya dari pada ditangisi anaknya. Sang surya apa kau
tau jawabannya?
Sebulan kemudian........
Diatas panggung Reina
berdiri dan para penggemar menyorakkan namanya.
“terimakasih, kalian sudah mensuport saya selama ini.ini adalah single ke 2 berjudul
“Cintamu Abadi”. Semoga lagu terbaru kali ini kalian suka.”
Reina kembali dengan single ke 2
nya. Dia menjadi seorang penyanyi dan mempersembahkan lagu untuk almh. Mamanya.
Lagu yang sangat sepesial. Dikarangnya di bawah Langit senja dengan kepiluan.
End